Senin, 22 Mei 2017

Cara mebuat gantungan dari Fiberglass

Hai !!! Para pembaca blogger, bagaimana keadaanya ? tentu baikkan. Ingin membuat kerajinan dari fiberglass untuk hiasangantungan kunci, cindera mata, pernak pernik, dll.  Kalo gitu nih cara pembuatannya boleh dicoba untuk membuatnya semoga bermanfaat. 
Bahan-bahan
a. Resine blue / bening
b. Catalis Oil

Alat-alat
1. Cetakkan bisa terbuat dari kaca, besi / seng, plastik, dan lain-lain.
2. Kapas.
3. Minyak goreng.
4. Aneka pernik untuk hiasan bisa berupa foto, koin, pernak pernik, hewan yang diawetkan, atau barang unik apa saja.
5. Tempat adukan dari plastik / kaca / seng.*Bahan bahan untuk membuat kerajinan fiberglass seperti catalis oil dan resine bisa Anda dapatkan ditoko bahan bahan kimia terdekat. 
Cara pembuatan
1. Siapkan telebih dahulu alat cetak dan olesi permukaannya denganmenggunakan kapas yang sudah dicelupkan dalam minyak goreng.
2.kemudian Campurlah kedua bahan (no1 dan 2) sampai merata dengan perbandingan 10:1.
3. Setelah itu Masukkanlah pernik-pernik untuk hiasan (pernik-pernik bisa foto, bunga, hewan kecil, dan tulisan).
4. Lalu Diamkan beberapa menit sampai kedua bahan mengeras (biasanya didahului dengan panasnya campurkan kedua bahan).
5. Setelah beberapa menit dan campuran kedua babhan telah dingin keluarkan dari cetakan dengan hati-hati.
6. Lebih bagus diperhalus dengan digerinda / diamplas lalu dikompon yang halus.
Demikian tips cara membuat fiberglass untuk hiasan dan gantungan kunci yang dapat anda coba di rumah bersama keluarga tercinta untuk mengisi waktu luang bersama keluarga, atau sebagai salah satu pilihan usaha yang anda ingin tekuni , semoga tips yang diberikan dapat bermanfaat untuk anda dan selamat mencoba.




http://www.caramembuatmu.com/2014/04/cara-membuat-fiberglass.html

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 16:35

Cara membuat tempat pensil dari Rotan

Hai !!! Para pembaca blogger, bagaimana keadaanya ? tentu baikkan. Pada kesempatan ini kita bakal menjadikan tempat pulpen/pensil dari bahan  rotan. Rotan ini adalah salah satu tumbuhan yang sangat banyak kita temui di hutan-hutan kita seperti, di Kalimantan, Sulawesi serta Sumatera. Rotan yaitu sejenis tanaman palem yang merambat, panjangnya mencapai 100 mtr. lebih. Kulit rotan dapat menghasilkan anyaman yang sangatlah kuat. Berikut beberapa cara menjadikan kerajinan tangan tempat pensil dari rotan:


bahan yang disiapkan
  • cat
  • rotan
  • gunting
  • kuas
  • cetakan
Langkah pembuatan tempat pensil dari rotan
1. Siapkan rotan lalu rendam dalam suatu mangkuk langkah tersebut dikerjakan agar rotan tak gampang patah ketika kalian membentuknya, kalian dapat juga memberikan pewarna, agar rotan tampak bagus, tunggulah beberapa saat ya agar airnya menyerap, serta lentur. Langkah tersebut juga dikerjakan agar lebih aman, dari sayatan rotan yang keras ke kulit kita.
2. Ambillah bilah rotan sejumlah 3 lembar, ukuran panjang 4 cm, Di bagian 2 lembar tambahkan 1 lembar yang panjang untuk jadikan pakan (rotan yang jalan).
3. Buat sumbu yang diawali di bagian tengah, melilit sebagaimana obat nyamuk. Bila telah 3 putaran, bukalah jaring-jaring untuk mengawali anyaman.
4. Saat telah meraih lingkaran yang dikehendaki, awalilah dengan menegakkan jari-jari (lungsin), supaya terbentuk anyaman 3 dimensi. Bila habis, rotan bisa ditambah lewat cara menyelipkan saja.
5. Jika telah berdiri, awalilah melilitkan kembali pakan sampai meraih tinggi serta bentuk yang dikehendaki. Lalu, selipkan cetakan supaya bentuk bisa tampak rapi. terus saja kalian lilit hingga benar-benar terbentuk, pelaksanaan nya yang rapi, buat dengan hati-hati, janganlah hingga sisi rotan itu menusuk kulit kita.
6. Teruskan anyaman sampai ketinggian tertentu yang dikehendaki, lalu buat bentuk sesuai dengan yang sudah anda tentukan.
7. Setelah itu, gunting sisi yang seumpamanya tak digunakan, lalu kita rapihkan, lalu kita beri warna agar lebih cantik. Selepas itu wadah pulpen dari rotan, siap kita pakai.
Selamat mencoba




http://www.drakemedia.net/wp-content/uploads/2015/08/cara-membuat-kerajinan-tangan-dari-rotan.jpg
Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 16:28

Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras

Manfaat dari pembuatan karya kerajinan dari bahan keras :.     Dapat digunakan sebagai benda pakai dan benda hias.
.    Menghasilkan produk-produk terbaru yang berasal dari bahan keras, contohnya sebagai.         produk barang.
.    Memberikan Ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dalam bahan keras.



sumber :https://worldscientifict.blogspot.co.id/2016/03/bahan-keras-prakarya.html

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 16:21

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. 

Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan kemasan. Pertama, kemasan harus menarik. Kalau kemasan tidak atau kurang menarik, kemasan akan kehilangan fungsinya karena suatu produk harus bersaing dengan sejumlah produk lainnya dalam kategori yang sama di tempat penjualan. Salah satu cara membuat kemasan yang menarik adalah dengan penggunaan warna yang cermat, warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna yang terang akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar. Kedua, isi (contents) kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang dikemas.

file:///C:/Users/TOSHIBA/Favorites/Downloads/Prakarya%20Smt%202.pdf

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 16:10

Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu

Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus diperhatikan, baik dari jenis kayu ataupun dari kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat. Tidak semua bahan kayu dapat diukir dengan kualitas standar. Bahan ukiran kayu harus dipilih jenis kayu yang memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, dan tidak mudah pecah serta kembang susutnya rendah. Jenis kayu yang baik untuk pekerjaan ukiran dan yang biasa digunakan di sentra-sentra ukiran di Indonesia antara lain: kayu jati, mahoni, cendana, eboni.
  1. Kayu Jati Kayu ini sangat cocok untuk bahan kerja ukir karena memiliki serat yang padat, lurus, berwarna cokelat kekuning-kuningan. Kadar kembang susut kayu jati relatif kecil dan tidak mudah retak atau daya retaknya relatif rendah. Kayu ini banyak digunakan untuk produksi mebel ukir pada sentra-sentra industri mebel di Indonesia seperti Jepara, Surakarta, Bali, dan daerah lainnya.Hutan jati produksi banyak tumbuh di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Sumatra, dan Sulawesi.
  2. Kayu Mahoni Kayu mahoni juga cocok untuk benda kerja ukiran. Kayu ini berwarna cokelat kemerah-merahan, mempunyai serat yang padat, memiliki tekstur halus dan kembang susutnya relatif rendah.Hutan produksi kayu mahoni banyak terdapat di Pulau Jawa.
  3. Kayu Sonokeling Kayu sonokeling juga cocok untuk karya kerajinan ukiran. Kayu ini berwarna cokelat kemerah-merahan, mempunyai serat yang padat, memiliki tekstur halus dan kembang susutnya relatif rendah.Kayu sonokeling memiliki sifat lebih keras daripada kayu jati, seratnya padat dan keras, berwarna cokelat keungu-unguan dengan garis kehitam-hitaman dan cokelat kekuningkuningan dan kembang susut relatif rendah. Hutan produksi kayu sonokeling banyak terdapat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pohon kayu ini banyak ditanam oleh masyarakat.
  4. Kayu Eben Jenis kayu eben sering disebut kayu hitam, kayu areng, kayu kamuni, atau kayu wawana. Kayu ini banyak tumbuh di Indonesia (Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi). Kayu eben berwarna hitam dengan garis-garis putih yang cukup lebar pada setiap alur seratnya. Kayu ini termasuk jenis kayu keras, serat dan teksturnya mirip dengan kayu sonokeling.
  5. Kayu Cendana Kayu cendana merupakan jenis kayu berkarakter khusus yaitu baunya yang sangat harum. Kayu ini termasuk jenis kayu keras yang memiliki serat serta tekstur halus. Kayu cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur dan Flores. Sentra industri yang banyak memanfaatkan kayu cendana untuk produk ukiran adalah Bali, terutama untuk jenis ukiran cindera mata.







file:///C:/Users/TOSHIBA/Favorites/Downloads/Prakarya%20Smt%202.pdf

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 16:08

Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

a. Teknik Cor (cetak tuang) Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan. Berikut ini contoh pembuatan benda kerajinan dari bahan lunak dengan teknik cor (cetak tuang).
1.       Teknik Tuang Berulang (bivalve) Disebut teknik menuang berulang kali (bivalve), karena menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai berulangkali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasannya.
2.       Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat. Selanjutnya model dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga. Tuangkan perunggu ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. Di samping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.

b. Teknik Etsa Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Bendabenda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa. Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut. Sukses tidaknya mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa. Penerapan bahan penolak asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam membuat desainnya agar tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung), serta perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang diinginkan.

c. Teknik Ukir Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Bendabenda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran

d. Teknik Ukir Tekan Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.

e. Teknik Bubut Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan. f. Teknik Anyam Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.






file:///C:/Users/TOSHIBA/Favorites/Downloads/Prakarya%20Smt%202.pdf

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 15:59

Unsur- Unsur yang terdapat pada Produk Kerajinan dari Bahan Keras



Unsur- Unsur yang terdapat pada Produk Kerajinan dari Bahan Keras ada 2 yaitu Unsur Estetika dan Ergonomis. Unsur estetika sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan atraktif dan bernilai ekonomis. Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama. Maka, karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi: kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika).






file:///C:/Users/TOSHIBA/Favorites/Downloads/Prakarya%20Smt%202.pdf

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2017 - 14:54

Motif Ragam Hias Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

a. Kerajinan Logam Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
                                                       
b. Kerajinan Kayu Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
c. Kerajinan Bambu Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh kerajinan dari bambu.
d. Kerajinan Rotan Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dari bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan rotan.
e. Kerajinan Batu Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Berikut contoh kerajinan dari batu.

f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass) Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. Oleh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap. Berikut contoh kerajinan dari fiberglass.






file:///C:/Users/TOSHIBA/Favorites/Downloads/Prakarya%20Smt%202.pdf

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2016 - 15:15

Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Seperti yang sudah dipelajari pada pembahasan sebelumnya, bahwa produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua.
  1. Bahan Keras Alami Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
  2. Bahan Keras Buatan Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis logam, fiberglass dan lain-lain.




file:///C:/Users/TOSHIBA/Favorites/Downloads/Prakarya%20Smt%202.pdf

Tanggal dan Akses waktu : 22 Mei 2016 - 15:13